Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.
Sahabatku yang dirahmati
Allah, Di antara wujud kesempurnaan agama Islam sebagai rahmatan lil’alamin,
adalah ajarannya yang memproteksi, memelihara dan menjunjung tinggi kehormatan,
harga diri, sempurna. Kehormatan dan harga diri merupakan perkara yang prinsip
bagi kelangsungan hidup manusia.
Setiap orang pasti berusaha
untuk menjaga dan mengangkat harkat dan martabatnya. Ia tidak rela untuk
disingkap aib-aibnya atau pun dibeberkan kejelekannya. Karena hal ini dapat
menjatuhkan dan merusak harkat dan martabatnya di hadapan orang lain.
Rasulullah Saw bersabda,
“Setiap muslim terhadap muslim lainnya diharamkan darahnya, kehormatannya dan
hartanya.” (HR. Muslim).
Hadits di atas menjelaskan
tentang eratnya hubungan persaudaraan dan kasih sayang sesama muslim. Bahwa
setiap muslim diharamkan menumpahkan darah dan merampas harta saudaranya yang
seiman. Demikian pula setiap muslim diharamkan melakukan perbuatan yang dapat
menjatuhkan, meremehkan, atau pun merusak kehormatan saudaranya.
Karena tidak ada seorang
pun yang sempurna dan ma’shum (terjaga dari kesalahan) kecuali para Nabi dan
Rasul. Sebaliknya selain para Nabi dan Rasul termasuk kita tidak lepas dari
kekurangan dan kelemahan.
Suatu fenomena yang lumrah
terjadi di masyarakat kita cenderung disepelekan, padahal akibatnya cukup besar
dan membahayakan, yaitu ghibah (menggunjing atau menggosip). Karena dengan
perbuatan ini akan tersingkap dan tersebar aib seseorang, yang akan menjatuhkan
dan merusak harkat dan martabatnya.
Tahukah sahabatku, apa itu
ghibah?
Ghibah adalah, menyebutkan,
membuka dan membongkar aib saudaranya dengan maksud jelek.
“Apakah kalian mengetahui apa
itu ghibah?” Tanya Rasul kali waktu kepada para sahabatnya.
“Allah dan Rasul-Nya yang
lebih tahu,” jawab sahabat.
Kemudian Rasulullah Saw
bersabda, “Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang tidak
disukainya. Jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu
sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak benar maka engkau
telah berbuat kedustaan atasnya.” (HR. Muslim).
ALLAH Swt sangat mencela
perbuatan ghibah, “Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan
janganlah sebagian kalian menggunjing (ghibah) kepada sebagian yang lainnya.
Apakah kalian suka salah seorang diantara kalian memakan daging saudaramu yang
sudah mati? Maka tentulah kalian membencinya. Dan bertakwalah kalian kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih.” (QS.
al-Hujurat [49]: 12)
Sahabatku, saatnya kita
bersih-bersih hati, jaga lisan, jaga mata dan telinga kita dari bahaya ghibah atau gosip. Semoga Allah
selalu hiasi hidup kita dengan kesenangan ibadah dan kemuliaan akhlak... Aamiin.
Baca Juga :
Bahaya Zina
Bahaya Takabur
Bahaya Memutuskan Silaturahim
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !