Mas Template Zikir Pilihan Rasulullah 01 : La ilaha Illallah - ISLAM LOVERZ
Headlines News :
Home » » Zikir Pilihan Rasulullah 01 : La ilaha Illallah

Zikir Pilihan Rasulullah 01 : La ilaha Illallah

Written By bitkyojin on Tuesday, February 11, 2014 | 1:20 PM

zikir pilihan 01

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..


Saudaraku yang dirahmati Allah, banyak manusia yang hidupnya diliputi oleh masalah yang dibuatnya sendiri. Coba perhatikan, saat musim hujan, tak sedikit orang yang terus mengeluh dan berharap kapan musim panas datang. Ketika musim panas tiba, ia masih juga mengeluh dan berharap kapan hujan turun. Saat kebutuhannya tercukupi, ia pun rela menghabiskan waktu hidupnya untuk bekerja dan bekerja. Setelah kaya, waktunya tersita hanya untuk menjaga harta kekayaannya. Betapa banyak manusia yang dibuat gelisah oleh kelakuannya sendiri.


Di zaman sekarang ini, banyak orang kehilangan pegangan atau sandaran, sehingga tidak tahu kemana harus mengadu. Banyak pengembara yang tidak tahu jalan pulang, sehingga ia tersesat di jalan-jalan buntu. Mengapa? Sebab, mereka tak pernah tahu siapa dirinya. Mereka sibuk mengenali orang lain, tapi tak pernah mau mengenali diri sendiri. Pada titik tertentu, manusia-manusia seperti ini akan mengalami kejenuhan yang berujung pada kegelisahan, bahkan tak menutup kemungkinan akan terjerumus ke jurang keputusasaan.


Orang yang tidak mampu mengenali dirinya, tak akan mampu mengenali Tuhannya. Sebab itu, sebelum kita terlalu jauh berkeinginan untuk bisa dekat dengan Tuhan, kenalilah terlebih dahulu siapa diri kita sesungguhnya. Kita harus bertafakur, betapa banyak kesempatan yang telah kita gunakan untuk menzalimi dan melalaikan kewajiban-kewajiban kepada diri kita sendiri.


Bayangkan, betapa banyak waktu yang kita gunakan hanya untuk menghadirkan racun dan penyakit pada tubuh kita dari makanan dan minuman yang kita konsumsi atau dari pola hidup yang kita jalani. Kita seolah-olah tidak mengerti (padahal sebenarnya kita mengerti!) bahwa tubuh kita perlu dijaga agar tetap sehat. Ini hanya salah satu contoh sederhana. Contoh lain tentu masih banyak dan dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan.


Butuh waktu yang tidak singkat untuk mengenal diri sendiri. Kita harus melewati berbagai macam ujian dan cobaan  sehingga kita memahami siapa diri kita sebenarnya. Butuh pengorbanan dan cinta yang mendalam. Kita juga harus bersikap jujur kepada diri sendiri, tidak memakai topeng dihadapan orang lain, serta bertutur dan bersikap apa adanya. Percayalah, itu bukan perkara mudah, terutama bagi orang-orang yang telah lama kehilangan jati diri.


Bertafakur atau melakukan perenungan atas segala kesalahan, kekhilafan, dan kealpaan yang pernah kita lakukan merupakan terapi penting untuk menemukan hakikat diri kita. Dan, yang lebih penting lagi adalah menerima apapun kondisi kita yang sesungguhnya. Pada tahap ini, tidak sedikit orang yang ‘menolak’ dirinya sendiri. Ternyata, kita adalah pendosa.


Hati, pikiran, dan perasaan kita sesungguhnya tidak pernah sesuai dengan perbuatan kita. Betapa banyak topeng yang kita tampilkan di muka umum hanya untuk menjaga harga diri kelompok, keluarga, organisasi, dan sebagainya. Padahal perilaku seperti itu sejatinya sangat melelahkan. Hal-hal semacam itulah yang sulit kita terima. Padahal, kita tahu dan sepenuhnya menyadari bahwa seperti itulah diri kita sesungguhnya.


Energi seringkali kita habiskan untuk mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain, sementara kekurangan diri sendiri tak pernah kita akui. Padahal, jika kita mau menggunakan sedikit saja kesempatan dan waktu untuk mengkaji diri sendiri (muhasabah), kita akan tahu bahwa kita kekurangan waktu untuk menghitung betapa banyak kekurangan diri kita.


Saudaraku yang dimuliakan Allah, bertafakur terhadap kekhilafan kita lalu menyadarinya dan bertobat kepada ALLAH Swt akan menjernihkan hati dan pikiran sehingga kita mudah menerima siapa sesungguhnya diri kita. Lalu, sedikit demi sedikit, kita akan mengenali hakikat diri kita.


La ilaha illalah merupakan zikir pembersihan jiwa dari sikap buruk diri sendiri. Selama ini, secara sadar atau tidak, bisa jadi kita menghamba pada tuhan yang lain selain Allah, seperti menuhankan harta, sehingga muncul sikap yang serakah terhadap dunia. Kita mendahulukan urusan dunia daripada kewajiban beribadah kepada Allah atau lebih merindukan kemegahan dan kemewahan dunia dibanding saat-saat yang tenang dan khusyuk ketika menghadap Allah dalam ibadah.


Zikir hakikatnya mengembalikan kesadaran hati dan pikiran dengan cara mengingat Allah secara berulang-ulang. Sebab itu, zikir seharusnya dilakukan sepanjang waktu agar kita selalu mengingat-Nya di manapun dan kapanpun. La ilaha illallah akan mengembalikan kesadaran hati dan pikiran kita bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa, yaitu ALLAH Swt.


Kalimat La ilaha illallah mengandung makna yang amat dalam dan mendasar, yaitu penolakan terhadap segala bentuk sesembahan selain Allah dan penetapan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar hanyalah Allah. Untuk memahami makna-makna tersebut, kita tidak bisa hanya menggunakan akal pikiran. Sebab, akal bisa saja menolak kebenaran itu. Satu-satunya yang dapat menjangkau lubuk makna-makna tersebut adalah iman. Meskipun, memang untuk sampai pada iman yang sejati, kita harus menggunakan akal pikiran. Kita harus memiliki ilmu atau pengetahuan untuk mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah.


“Maka, ketahuilah bahwasannya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.” (QS. Muhammad [47]:19)


Saudaraku yang dirahmati Allah, solusi terbaik untuk menghilangkan kegelisahan adalah dengan menerima apa adanya diri kita yang sesungguhnya. Selanjutnya kita harus senantiasa mengingat Allah di dalam hati dan pikiran. Insya Allah, kegelisahan akan berganti menjadi ketenangan.


Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca ‘alhamdu lillah’, sedangkan zikir yang terbaik adalah ‘laa ilaha illallah’, (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim)


Rasulullah Saw juga menyatakan bahwa kalimat yang paling baik yang beliau dan para nabi sebelumnya senantiasa ucapkan adalah kalimat “la ilaha illallah, wahdahu la syarikalah”, (HR. At-Tirmidzi)


Hadits di atas menunjukkan betapa penting kalimat tersebut, sehingga menjadi kalimat pokok yang senantiasa diucapkan oleh para nabi. Tentu, kalimat itu juga sangat penting bagi kita selaku umat Islam. Ibarat dalam kancah perang, kalimat itu adalah senjata kita dalam menghadapi musuh, baik dalam wujudnya yang menyusahkan seperti musibah, maupun dalam wujudnya yang menyenangkan seperti godaan.


Zikirkan kalimat la ilaha illallah, renungkan hakikat diri kita, berada di mana sebenarnya kita. Lalu, resapi dan pahami dengan penuh penghayatan kalimat la ilaha illallah itu agar kita terhindar dari ‘tuhan-tuhan palsu’ yang hanya membuat gelisah diri kita, seperti ‘tuhan’ harta, jabatan, kekuasaan, dan lain sebagainya.


Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu alla ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaih.




Baca Juga :


Manfaat dan Keistimewaan Doa Ayat Kursi

Rahasia Terkabulnya Doa

Artikel Bermanfaat? :

1 comment:

  1. posting yg sangat bagus.
    tapi harus dibedakan antara WIRID sama DZIKIR, kalau pengalaman penulis apa yg dilakukan ...? wirid atau dzikir ...?, kalau wirid mungkin semua orang bisa, tapi kalau dzikir hanya orang-orang yg sudah terbuka kesadarannya saja yg bisa.
    Saya sendiri belum mampu berdzikir, kalau penulis punya pengalaman berharap sekali bisa dishare disini atau japri ke senterled@gmail.com.

    wassalamu'alaikum wrm wbr

    ReplyDelete

Advertisement

ASMAUL HUSNA

SUBSCRIBE NEWS LETTER

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2013-2014. ISLAM LOVERZ - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya