Sahabat sholehku yang di rahmati ALLAH, Yang mudah
membuat seseorang marah itu karena lemah iman. Sehingga dia mudah diprovokasi
oleh setan. Dari situlah lahir sifat-sifat yang buruk.
Kalau imannya kuat, dia beriman kepada Allah, beriman kepada janji Allah, beriman kepada hari akhirat, saat dia marah, dia akan me-manage hatinya untuk tetap sabar di jalan Allah. Maka tidak heran jika hamba seperti ini berhamburan pujian. Dia terpuji karena teruji.
Dalam surah Ali Imran terdapat tiga sifat yang dipuji oleh Allah. Sifat-sifat orang yang bertaqwa.
1. Al-kaazhimiinal ghaizh, yaitu orang yang bisa menahan marah disaat ia bisa saja menumpahkan kemarahannya.
Orang yang memiliki sifat ini sangat hebat. Hal ini tidak gampang dilakukan. Harusnya kita berlatih untuk bisa sampai pada sifat ini.
Contoh : Saat semut menggigit kita, kita lihat tuh semut, kita tahan untuk tidak membunuhnya. Lagi macet, panas terik, sudah lama kita antre tiba-tiba dipotong, kita bisa saja marah, kita bisa saja melawan, tapi kita tahan.
Kata Nabi, orang yang disebut jagoan bukanlah orang yang terus mengumbar nafsunya, yang mudah marah dan bisa menghajar orang. Tidak, bukan! Orang yang hebat ialah yang bisa menahan dirinya, menahan nafsu marahnya saat dia bisa marah. Dia pegang (tahan) dirinya saat dia bisa marah.
Allahu Akbar.
2. Al-‘Aafina ‘anin-naas. Ini lebih hebat lagi. Sudah bisa menahan marah, hebatnya lagi langsung memaafkan. Orang yang memiliki sifat ini semakin dekat dengan ketakwaan.
Makin takwa dia makin pemaaf dia.
Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, Engkau Menyukai sifat maaf, maka maafkanlah kami.
Adapun para pendendam, ia tidak akan masuk surga walaupun dia benar.
Maafkanlah jika ada yang meminta maaf. Dan sebaik-baik sifat maaf itu ialah dia sudah memaafkan sebelum orang minta maaf.
Kita juga pasti pernah melakukan kesalahan. Boleh jadi maaf kita kepada orang yang bersalah dan membuat marah kita itu adalah cara untuk meningkatkan kualitas keimanan kita kepada Allah SWT, karena teruji iman kita.
Allahu Akbar.
Yang ketiga
(terakhir), yang paling utama, inilah puncaknya, sampai Allah pun menyatakan
cinta-Nya kepada hamba-Nya ini; dia sudah bisa menahan marah, bisa memaafkan,
bisa melupakan, bahkan bisa mengajak untuk membuka lembaran baru. Yang lalu
biarlah berlalu. Ayo kita buka lembaran baru.
Sifat mulia
melahirkan kemuliaan berikutnya. Dia beri kesempatan saudaranya untuk
memperbaiki diri, dan itulah tingkat keimanan yang paling tinggi.
Pohon
mangga dilempar dengan batu, dibalas dengan buah. Itulah Akhlak Nabi Muhammad SAW, akhlak orang-orang
yang beriman. Kita belajar lagi untuk menjadi orang yang sabar.
Ya ALLAH,
jadikanlah hamba-hamba-Mu ini menjadi hamba-Mu yang penyabar, rendah hati, dan
pemaaf. Kabulkanlah ya ALLAH. Selamatkanlah kami dari godaan setan yang
terkutuk, yang selalu mengajak untuk menjadi orang yang mudah marah. Amiin.
Baca Juga :
Message 014 : Jadwal Kematian yang Kian Dekat
Perbanyak Istighfar
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !